dolcebellabyerin.com – Presiden Iran menyetujui undang-undang baru yang menghentikan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Parlemen Iran sebelumnya mengesahkan rancangan tersebut sebagai respons terhadap sanksi dan tekanan dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Pemerintah menilai kerja sama dengan IAEA selama ini tidak memberikan manfaat yang adil dan justru merugikan kepentingan nasional.
Iran Cabut Akses Tambahan bagi Inspektur Nuklir
Melalui undang-undang ini, pemerintah Iran mencabut akses tambahan yang selama ini dinikmati oleh para inspektur IAEA. Pemerintah kini mewajibkan semua inspeksi untuk melalui izin resmi, termasuk di fasilitas nuklir sensitif. Tindakan ini mengakhiri pelaksanaan Protokol Tambahan yang sebelumnya memberikan hak inspeksi mendadak kepada badan pengawas internasional.
Ali Khamenei Berikan Dukungan Penuh
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan dukungan penuh atas langkah pemerintah dan parlemen. Ia menyampaikan bahwa negara-negara Barat tidak pernah memenuhi janji mereka dalam perjanjian nuklir 2015 (JCPOA). Ia menegaskan bahwa rakyat Iran tidak akan membiarkan pihak asing mengabaikan kedaulatan nasional, terutama dalam urusan nuklir.
Dunia Internasional Tanggapi dengan Kekhawatiran
Amerika Serikat menyerukan Iran untuk membuka kembali jalur diplomasi dan mematuhi aturan internasional. Uni Eropa juga menyuarakan keprihatinan serta meminta semua pihak untuk menjaga stabilitas kawasan. Sementara itu, Rusia dan Tiongkok mendorong Iran dan Barat untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog tanpa tekanan sepihak.
Perjanjian Nuklir Iran di Ambang Ketidakpastian
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan perjanjian nuklir Iran. Tanpa inspeksi dari IAEA, dunia internasional kehilangan akses penting untuk memverifikasi aktivitas nuklir Iran. Meski begitu, pemerintah tetap menyatakan bahwa program nuklir mereka bertujuan damai dan berfokus pada kebutuhan energi serta penelitian ilmiah.
Iran Buka Peluang Negosiasi Ulang
Meski bersikap tegas, pemerintah Iran masih membuka pintu negosiasi jika negara-negara slot 10k Barat mencabut sanksi dan menghormati komitmen lama. Presiden Iran telah menugaskan Kementerian Luar Negeri untuk mengeksplorasi jalur diplomatik baru yang lebih adil dan seimbang. Pemerintah berharap negara lain bisa memahami posisi Iran dan menghentikan pendekatan koersif.